Pages

Minuman Pengganti Ion Tubuh

Masih segara dalam ingatan kita, beberapa waktu yang lalu muncul sosok idola baru. Bukan dari dukungan SMS pemirsa seperti Indonesian Idol. Idol ini masih kelas 4 SD, tapi bukan dari acara Idola cilik juga. Kehebatannya terdengar hingga negeri China loh.
Akibat sambaran petir kemudian pingsan. Dalam pingsannya, Ponari mendapat "bisikan" untuk memelihara batu yang berada dalam genggamannya. Begitu bangun dari pingsan, sontak Ponari menjadi idola. Tak terhitung tamu tak diundang tumpah ruah di halaman dan jalanan kampung. Menurut berita, setiap hari tidak kurang dari 50.000 orang yang datang untuk antri mendapat celupan batu ajaib dalam gelas mereka. Biaya? tidak menjadi bagi mereka, karena murah sekali. Katanya setiap orang kalau mau kasih seikhlasnya saja dan maksimal Rp. 15.000,-. Bayangkan, kalau saja 1 orang bayar Rp. 10.000,- x 30.000 orang = Rp. 30.000.000,- per hari yang didapat Ponari. Hebat bukan?


Bagi Anda yang tidak mempunyai ongkos ke Jombang karena biaya transport yang mahal, jangan khawatir, karena sekarang telah beredar minuman dari Ponari di pasaran. Namanya Ponari Sweat dan berikut gambar iklannya :
Mungkin karena biaya iklan di media Indonesia masih terlalu mahal, untuk sementara iklan tersebut hanya bisa disaksikan oleh mereka yang mempunyai rasa humor lebih.
Yang menjadi pertanyaan, Ada apa sih dengan orang Indonesia? Kok mereka lebih percaya dengan celupan batu Ponari daripada dokter. Apalagi kalau kalau dikaitkan dengan agama. Mereka sudah termasuk golongan yang menyekutukan Allah. Naudzubillahimidalik. Istighfar dong pak, bu, mbak, dan mas sekalin Ingat, yang menyembuhkan saudara bukan air celupan batu. Malahan, dari berita Trans TV, air celupan Ponari dibawa ke laboratorium dan hasilnya menyatakan bahwa air tersebut TIDAK LAYAK KONSUMSI. Bagaimana tidak, dari sumur rumah Ponari, setiap hari diambil airnya sebegitu banyaknya, lama-lama airnya berkurang dan hasilnya air dasar sumur bercampur tanah liat yang keangkut. Warna airnya saja sudah keruh dan berbau.

0 comments: